Powered By Blogger

Selasa, 08 Februari 2011

INFO BUAT TEMAN _ TEMAN BROADCEST

TEMPAT KURSUS ACTING DAN CASTING FILM
1.Dapur Film Community
 
 Didirikan oleh Hanung Bramantyo pd thn 2004
Jl. AMD VII No.40,Lenteng Agung,Jak-Sel
Telp = 021-780-32-12


 



2.Reload Film Center
Didirikan oleh Rudy Soedjarwo pd thn 2006
Jl. Paso No.19,Ragunan,Jak-Sel




 




3.Moviesta
Didirikan oleh Monty Tiwa pd thn 2007
Jl. Perdagangan No.1,Bintaro
Telp = 021-709-957-38




4.Happy Ending Pictures/Kalyana Shira Films


Didirikan oleh Nia Dinata
Jl. Bunga Mawar No.9,Cipete,Jak-Sel
Telp = 021-750-3223 / 021-750-3225


 



5.Timur Merah

Didirikan oleh Helfi CH Kardit pd thn 2008
Jl. Cibulan I,Kebayoran Baru,Jak-se


6.Sakti Aktor Studio

Sakti Plaza Jl. Mt. Haryono No.2,Pancoran,Jak-Sel
Telp = 021-829-13-27


 

7.Dayo Acting Training

 
Jl. Tebet Timur Raya No. 5
(dude herlino yg ngajar)


 
 
8. DFC Acting Course
 
 
Jl. Wahyu 1 No. 98, Fatmawati, 021-7660947, Gandaria Selatan,, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia




PRODUCTION HOUSE

1.Md Entertainment

Jl. Tanah Abang 3 No.23A,Jak-Pus 10160
Telp : 021-345-17-77


2.Multivision

Jl. K.H. Hasyim Ashari Kav.125B Blok C2 No.31-34
Telp : 021-633-5050

 


3.Rapi Films
Jl. Cikini 2 No.7A
Telp : 021-391-90-01

 









4.Sinemart Pictures

Plaza Kedoya Elok Blok DE NO.19-20
Telp : 021-530-46-09




5.Soraya film
Jl. Wahid HAsyim No.3,Menteng
Telp : 021-398-38-172

6.Starvision
Jl. Cempaka Putih Raya 116A-B,Jak-Pus
Telp : 021-425-33-90

7.Studio X
Jl. Darmawangsa X No.28(RECOMMENDED utk FTV)
Telp : 021-727-89-873

8.Frame Ritz
Jl. Cempaka Putih Tengah 15 No.28
Telp : 021-426-84-29

9.Genta Buana Paramitha(sinetron2 indosiar,paling laku di asia lho)
Jl. Muh. Thamrin,Ruko Union Square Blok A No.7,Lippo Cikarang,Bekasi,17550
Telp : 021-899-016-73/74/75

Senin, 07 Februari 2011

BERITA_ Lomba JURNALISTIK _ di Ancol



Buat temen - temen yang berminat untuk mencoba unjuk gigi dalam ajang lomba jurnalistik, ada kesempatan untuk mengikuti lomba jurnalis nich. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJA) menggelar lomba karya jurnalistik sampai dengan tanggal 28 Februari 2011 dengan total hadiah Rp 200 juta lebih yang dapat diikuti oleh kalangan jurnalis dan masyarakat umum sebagai peserta.

Lomba ini digelar sejak bulan Oktober 2010 yang lalu dengan mengambil tema besar “Membangun Nasionalisme Melalui Area Wisata” dengan fokus sepenuhnya tentang Ancol Taman Impian dan terbuka untuk kalangan wartawan, mahasiswa, pelajar, serta publik Indonesia lainnya.

Lomba Jurnalisitik Ancol 2010 akan terdiri dari 3 kategori yaitu (1) berita atau feature dan opini dalam Bahasa Indonesia maupun (2) berita atau feature dan opini dalam Bahasa Inggris, serta (3) foto jurnalistik. Hasil karya jurnalistik yang dilombakan tersebut adalah karya yang sebelumnya telah dipublikasikan oleh media massa cetak maupun media on line nasional dan lokal maupun sosial media seperti blog dalam periode 1 Oktober 2010 hingga 28 Februari 2011.

Eksistensi Ancol Taman Impian sebagai kawasan wisata terpadu dan terbesar di Asia saat ini dan upaya menjadi salah satu tujuan wisata pilihan kelas dunia melatarbelakangi digelarnya Lomba Jurnalistik Ancol 2010. Sebagai sebuah kawasan wisata terpadu, Ancol tidak hanya menjadi tempat rekreasi dan resort pilihan melainkan pula sebagai tujuan wisata kuliner, seni budaya, edutainment dan entertainment outdoor venue tepi pantai dalam kota Jakarta.

Selain memiliki tiga theme park yaitu Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra dan Atlantis Water Adventure yang fasilitas rekreasinya tidak kalah dengan kawasan wisata terkenal di manca negara, Ancol Taman Impian juga terus tumbuh dan berkembang. “Ancol menawarkan berbagai konten wisata, fasilitas permainan dan konsep manajemen kawasan wisata yang menghantarkannya menjadi sebuah sentra rekreasi terbesar di Asia,” kata Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PJA , perusahaan pengelola dan pengembang kawasan Ancol Taman Impian.

Istimewanya lagi, meski menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia, Ancol Taman Impian bukan hanya dimiliki sekelompok masyarakat tertentu. Semua golongan dan lapisan masyarakat bisa menikmati berbagai fasilitas wisata yang tersedia di Ancol Taman Impian.

“Kami ingin menanamkan rasa bangga kepada seluruh masyarakat Indonesia, Ancol Taman Impian yang selama ini mereka kunjungi dan memiliki peran penting dalam percaturan dunia pariwisata Indonesia ternyata bisa menjadi pusat rekreasi terkemuka di dunia. Inilah yang melatarbelakangi digelarnya Lomba Jurnalistik Ancol 2010, ” tutur Budi Karya.


Peserta Lomba Jurnalistik Ancol 2010 ini bebas mengirimkan jumlah hasil karya jurnalistik yang akan disertakan untuk lomba, dan tidak dipungut biaya apapun. Hasil karya jurnalistik yang dikirimkan untuk lomba akan menjadi milik panitia dan yang masuk dalam 20 nominasi pemenang lomba akan dibukukan dan menjadi hak Ancol Taman Impian, setelah dinilai oleh tim juri lomba yang terdiri para praktisi media dan pengajar jurnalistik.
Untuk masing-masing pemenang setiap kategori lomba, panitia menyediakan hadiah uang tunai, paket rekreasi Ancol Taman Impian, serta sertfikat. Juara pertama mendapatkan uang tunai Rp 25 juta, juara dua Rp 15 juta , juara tiga Rp 7,5 juta. Sedangkan untuk juara harapan satu, dua dan tiga masing-masing mendapat Rp 5 juta, serta Rp 2,5 juta bagi 14 peserta lomba yang masuk nominasi juara.
Informasi lebih lanjut mengenai Lomba Jurnalistik Ancol 2010 ini dapat diakses melalui www.ancol.com, kiriman e-mail ke jurnalistik2010@ancol.com, atau menghubungi Departemen Corporate Plan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Gedung Cordova Lantai 6 Jalan Pasir Putih Raya Blok E5, Ancol Taman Impian – Jakarta Utara, 14430 – Indonesia dengan telepon (021) 6454567 di pesawat 6301/6789. ****

Informasi alamat pengiriman artikel dan foto jurnalistik peserta lomba adalah :

* Pengiriman langsung dimasukkan ke dalam amplop coklat dengan subjek "Lomba Jurnalistik Ancol 2010" di pojok kanan atas, yang dikirimkan ke :

Panitia Lomba Jurnalistik Ancol 2010
Bidang Komunikasi Perusahaan - Departemen Corporate Plan
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,
Gedung Cordova Lantai 6 Jalan Pasir Putih Raya Blok E5,
Ancol Taman Impian – Jakarta Utara, 14430 - Indonesia

* Pengiriman melalui email dikirim melalui email ke jurnalistik2010@ancol.com dengan subjek "Lomba Jurnalistik Ancol 2010"

******* Informasi Lebih lanjut Dapat menghubungi Panitia Lomba Jurnalistik Ancol 2010, dengan sdri Sofia Cakti / Nicke Putri / Hari Untari di Email: jurnalistik2010@ancol.com, Telp : 021.6454567 pswt 6301/6789

Sumber : http://www.ancol.com/berita/detail/341/ancol.gelar.lomba.jurnalistik.hingga.februari.2011

Dasar-Dasar Jurnalistik _ multimedia

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.



Apa Itu Jurnalistik?
Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).
Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.

a. Skeptis
Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak (action)
Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.


c. Berubah
Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi
Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.


e. Peran Pers
Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Berita
Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata "berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. "News" sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah "baru". Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north", "east", "west", dan "south". Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.
Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi "straight news" yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan "feature" atau berita kisah. Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah "feature" tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.
  1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
  2. Aktual: terbaru, belum "basi".
  3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
  4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
  5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya "Teknik Menulis Berita dan Feature", malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:
  1. sesuatu yang unik,
  2. sesuatu yang luar biasa,
  3. sesuatu yang langka,
  4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
  5. menyangkut keinginan publik,
  6. yang tersembunyi,
  7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
  8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
  9. pemikiran dari tokoh penting,
  10. komentar/ucapan dari tokoh penting,
  11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
  12. hal lain yang luar biasa.
Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Judul atau kepala berita (headline).
  2. Baris tanggal (dateline).
  3. Teras berita (lead atau intro).
  4. Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.
Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).
  1. Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
  2. What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
  3. Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
  4. Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
  5. When - kapan terjadinya?
  6. How - bagaimana terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.


Sumber Berita
Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.
  1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
  2. Proses wawancara.
  3. Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
  4. Partisipasi dalam peristiwa.
Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.